Senin, 19 Mei 2008

.............

Berjalan dengan waktu yang tertunda
Mencoba untuk hentikan sang kereta yang hanya berhenti tuk sementara
Hidup adalah duka walau sesungguhnya manusia
Dapat tertawa didalamnya
Menjalin lubuk jiwa yang terluka
Bersama mengadapi nyata yang ada

Harusnya malam tenggelam
Tetapi detik ini kurasakan matahari yang berawan
Biasanya benci dapat kalahkan kebenaran
Walau saat ini hanya dapat kusembuhkan satu ikatan
Yang tak terbuai dalam lagu-lagu yang bersinggungan

Mungkinkah ada satu
Mungkinkah ada jutaan jiwa yang tersapu
Mungkinkah ada kesepian yang bersimpu
Dalam sajak-sajak yang kurindu
Mungkin aku memanglah aku
Karna setiap nafas yang berderu
Aku kan siap tuk mencoba berhenti menantikanmu

Tidak ada komentar: